UIN AMBON, — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon, Dr. Abidin Wakano, M.Ag, menegaskan pentingnya proses mitigasi dan migrasi data sebagai bagian dari tahapan transisi kelembagaan yang menentukan kelanjutan proses akademik, termasuk pelaksanaan yudisium dan wisuda mahasiswa.
Hal itu disampaikan Rektor dalam kegiatan pendampingan mitigasi dan migrasi data bersama tim pendamping dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, yang berlangsung selama dua hari di Kampus UIN Ambon, Sabtu-Minggu, (11-12 Oktober 2025).
Menurutnya, proses mitigasi dan migrasi data merupakan syarat utama sebelum pelaksanaan yudisium dan wisuda dapat dilakukan pasca kampus ini beralihbentuk dari institut. “Kalau proses ini tidak kita tuntaskan di tahun ini, akan menjadi persoalan bersama, karena mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya memiliki hak untuk mengikuti wisuda,” tegasnya.

Rektor menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan fakultas, ketua program studi, dosen, dan tenaga kependidikan yang telah bekerja keras selama beberapa bulan terakhir. Ia mengakui bahwa sebagian besar tim telah menunjukkan hasil signifikan dalam pengumpulan dan pemutakhiran data mahasiswa dan alumni, meski masih terdapat sejumlah kendala teknis di lapangan.
“Banyak data alumni yang belum terdeteksi atau belum ditemukan. Ini yang menyebabkan sebagian tim merasa berada di titik jenuh, bukan karena kehilangan semangat, tetapi karena kesulitan teknis yang belum terurai,” ujar Abidin.
Untuk itu, kehadiran tim pendamping dari Kementerian ini, sangat penting guna membantu menyelesaikan persoalan tersebut. “Pak Pranova ini sangat sibuk, mendampingi banyak PTKIN di seluruh Indonesia, tapi beliau tetap menyempatkan diri datang ke Ambon di waktu libur. Ini bentuk komitmen luar biasa yang patut kita hargai,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Rektor juga menanggapi dinamika yang muncul di kalangan sivitas akademika terkait pelaksanaan kegiatan di hari libur. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan untuk mengganggu waktu bersama keluarga, melainkan bentuk tanggung jawab dan perjuangan bersama demi kepentingan lembaga dan mahasiswa. Ia meminta maaf karena telah menyita waktu pekan para pegawai dan pimpinan dalam kegiatan ini.
“Ini bagian dari jihad akademik kita. Apa yang kita lakukan hari ini semoga menjadi amal kebaikan. Orang yang bekerja untuk kepentingan banyak orang, insya Allah akan mendapatkan keberkahan dari Allah,” ujarnya penuh harap.
Rektor berharap, dengan adanya pendampingan ini, UIN Ambon dapat segera menuntaskan proses mitigasi dan migrasi data dalam waktu yang tersisa pada tahun 2025. Ia menargetkan agar UIN Ambon dapat segera melanjutkan tahap surveillance akreditasi, sebelum akhirnya membuka kembali jadwal wisuda yang sempat tertunda.
“Palopo, Metro, dan beberapa kampus lain sudah menyelesaikan prosesnya. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk segera menyusul. Mari kita urai titik jenuh ini bersama-sama, agar hak-hak mahasiswa bisa segera terpenuhi,” pungkasnya.

Saat penutupan, Rektor akhirnya mengaku kagum dengan melihat hasil yang sudah dilakukan dalam dua hari kerja. Merasa hasilnya yang menunjukkan perubahan signifikan, Rektor bersama seluruh pegawai dan pimpinan yang terlibat dalam kegiatan ini, menancapkan gas penyelesaian yang ditargetkan pada tanggal 20 Oktober 2025 pekan depan.
Dikatakan, 20 Oktober 2025 harus menjadi lebaran migrasi. Karena, Migrasi data ini bermanfaat untuk kesehatan kelembagaan. Migrasi data bertujuan untuk membersihkan data-data di kampus yang eror atau bermasalah. Lewat kegiatan ini, semua masalah yang selama ini sempat melahirkan kejenuhan, akhirnya dapat terurai.
Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk saling koordinasi sesuai arahan dan petunjuk dari Tim Pendamping, sehingga berbagai persoalan yang ditemukan dapat ditangani secara baik, dan tidak kembali menjadi masalah di kemudian nanti. "Target selesai tanggal 20 Oktober 2025 itu, semua proses migrasi data UIN Ambon sudah dapat diselesaikan. Para pimpinan untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, mengurung bersama kegiatan migrasi dari IAIN Ambon ke UIN Ambon. In shaa Allah, semua sukses pada waktu yang kita rencanakan," tutup Rektor.
Rektor, Dr. Abidin Wakano, M.Ag menyambut gembira pendampingan mitigasi data untuk migrasi data UIN Ambon. Lewat kegiatan ini, semua problem yang berkaitan dengan kegiatan mitigasi dapat diketahui dan diselesaikan.
Kegiatan yang diikuti seluruh pegawai dan pimpinan terkait ini menghadirkan Sub Koordinator Data Pendidikan Tinggi, Dirjen Perguruan Tinggi, Riset dan Teknologi, Franova Herdiyanto, S.Kom., M.T.I sebagai narasumber.
Franova dalam materinya mengungkapkan, terdapat tiga data akan dipindahkan dari institut ke universitas. Data pada program studi, data dosen dan data mahasiswa. Baik dan bagusnya data perguruan tinggi di PD-DIKTI tergantung dari data perguruan tinggi asal. Kalau data perguruan tinggi asal bagus dan baik, maka data di PD-DIKTI pasti akan sama baiknya, ujar Franova. (HUMAS)