Rektor Lantik Pejabat Eselon IV IAIN Ambon

IAIN AMBON,- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag, kembali memenuhi janjinya, untuk merolling kursi jabatan Eselon IV, setelah sebelumnya menggantikan posisi kepala-kepala bagian di lingkup IAIN Ambon. Kali ini, 16 kursi eselon IV digantikan posisinya dari yang lama ke kursi yang baru. Mereka yang dirolling dalam jabatan kemarin mulai dari tingkat institut, unit pendukung teknis, hingga fakultas.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan langsung oleh Rektor IAIN Ambon, Dr. H. Hasbollah Toisuta, ditutup dengan kegiatan Buka Puasa bersama, di Lt I Gedung Rektorat IAIN Ambon, Selasa, (6/6/ 2017).

Usai dilantik dan diambil sumpahnya, para pejabat selain menandatangani fakta integritas pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme, juga membacanya secara bersama-sama, untuk tetap komitmen secara profesional dalam bekerja sebagai abdi negara.

Rektor IAIN Ambon, dalam sambutannya kembali mengingatkan seluruh pejabat dan pegawai di kampus hijau tersebut, agar tetap solid dan menjaga profesionalitas kerjanya sebagai abdi negara. Tentu, menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kementerian Agama RI, maka, para ASN ini harus bekerja sesuai lima budaya kerja yang sudah ditetapkan Kementerian Agama.

Ditegaskan Rektor, pergantian jabatan atau rolling jabatan, bukan suatu tindakan yang perlu dikhawatirkan. Justru, dengan pergantian rolling jabatan ini, akan memunculkan sikap dan tindakan kerja yang baru. Karena, tentu bekerja pada satu tempat dalam jangka waktu lama, akan membosankan, sehingga rolling jabatan ini, sangat penting demi penyegaran dan peningkatan profesinalisme kerja ASN. Terlebih, untuk menjaga daya saing kerja para ASN sendiri.

"Peraturan dalam jabatan eselon sekarang harus dirolling. Jabatan tidak bisa berlaku selamanya dalam diri seorang ASN sampai pensiun. Maka, rolling menjadi proses penyegaran untuk belajar, meningkatkan mutu kerja, menjaga profesional dalam melayani masyarakat sebagai abdi negara."

Kata Rektor, pergantian jabatan ini sudah melewati proses assesment, yang sangat panjang. Dan ternyata, dalam proses assesment, ditemukan bahwa mayoritas 80 persen pegawai di lingkup IAIN Ambon tidak memenuhi persyaratan jabatan. "Tapi, karena aturan tidak bisa dinonjobkan, maka dilakukan rolling dengan harapan, ASN terus belajar lebih giat, meningkatkan kemampuan dan skillnya. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan jabatan kemarin, akan menjadi prioritas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan." Rata-rata, skillnya tidak mendukung apa yang dikerjakan secara teknis. Hal ini meniscayakan IAIN Ambon harus bekerja maksimal kembali, untuk menjaga dan mensigergikan capaian perubahan yang terus dilakukan saat ini, dan ke depannya.

Hasbollah berharap, semua masalah teknis, mulai dari yang berkaitan dengan publikasi, masalah pangkatan data mahasiswa, masalah akademik, masalah pembangunan dan renovasi, serta keaktipan dosen dan mahasiswa dalam kuliah, harus diperhatikan kembali. Dievaluasi semua sisi baik dan buruknya, kemudian dikoordinasikan untuk pembenahan dan peningkatan secara berkala. Tentu, semua yang dilakukan kata Rektor, harus mengacu kepada usaha IAIN Ambon baik untuk alih status menjadi Universitas Islam Negeri, maupun untuk meraih prestasi dalam bidang akreditasi yang lebih baik, dari yang sudah ada saat ini. "Sesuai pesan Pak Dirjen, kalau saat ini akreditasi kita B, maka kita harus memacu semua potensi, agar ke depan itu, Akreditasinya harus meraih nilai A," tukas Rektor.

Mengakhiri sambutannya, Rektor kembali mengingatkan seluruh pejabat di lingkup IAIN Ambon, bahwa ia tetap akan berkomitmen untuk mengevaluasi seluruh jabatan setiap satu semester. Evaluasi menjadi hal yang sangat berharga, dalam rangka menjaga matrik program yang dilakukan masing-masing pimpinan. Bila dalam kerja tidak ada perubahan, maka solusinya harus dievaluasi, dan kalau perlu, dirolling jabatannya, sehingga hal-hal yang membosankan pada kursi dan ruang lama, akan mengalami penyegaran.

"Masih banyak pekerjaan yang seharusnya dikerjakan sesuai lima budaya kerja. Maka, inovasi menjadi hal yang patut dicoba oleh semua orang di kampus ini. Membangun gagasan baru, pikiran baru, dan seterusnya. Jangan terjebak dengan rutinitas. Kasubag mestinya mengawal anak buah. Kabag kawal Kasubag, dan seterusnya hingga ke rektor. Sehingga, kalau ada yang terhambat, maka langsung ditangani secara runut dan profesional. Kalau anda profesional, maka anda pasti akan dipakai. Maka, berusahalah menjadi profesional di setiap bidang yang ditugaskan. Koordinasi menjadi hal yang sangat penting. Masalah yang dapat ditangani secara baik, kalau ada komunikasi yang baik. Nikmati pekerjaan dimanapun anda berada," pesan Rektor. (***)

IAIN AMBON PELANTIKAN

Dilihat: 664