Gelar RTM, Rektor Pesankan Tiga Hal Penting
IAIN AMBON, - Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Tahun 2020. Rapat yang melibatkan unsur pimpinan di lingkungan IAIN Ambon sedianya digelar di bulan Desember 2020, namun karena padatnya agenda, sehingga baru dapat dilaksanakan di Ruang Aula Lt III Gedung Rektorat IAIN Ambon, pada Jumat, 8 Januari 2021 pekan kemarin.
Rektor IAIN Ambon, Dr. Zainal A. Rahawarin, M.Si dalam sambutannya mengajak seluruh pimpinan yang ikut dalam kegiatan tersebut agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh sekaligus mengambil langkah-langkah strategis terhadap berbagai temuan yang direkomendasikan oleh LPM lewat kegiatan RTM ini.
Rektor kemudian menitipkan tiga hal penting ke seluruh stakeholder, dosen dan pegawai di lingkup IAIN Ambon untuk dapat dilaksanakan sebagai abdi negara. Tiga hal penting yang berhubungan dengan sistem kerja mutu di IAIN Ambon itu adalah, pertama, Value atau nilai. Kedua, tentang program dan sistem yang selaras, serta yang ketiga Budaya Mutu. Ketiga hal penting ini, kemudian dijelaskan secara rinci oleh Rektor di akhir sambutannya kepada seluruh peserta dan undangan kegiatan RTM.
Menurut Rektor, RTM merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan di IAIN Ambon sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi. "Karena Rapat Tinjauan Manajemen (Management Review Meeting) pada hakikatnya merupakan salah satu kegiatan wajib yang mesti dilakukan suatu institusi/perguruan tinggi yang sudah atau baru mulai menerapkan (melaksanakan) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tujuan dari pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) adalah untuk meninjau hasil implementasi Siklus Manajemen Mutu (SMM) dalam kurun waktu tertentu di hadapan Top Manajemen (TM). Hasil dari implementasi Siklus Manajemen Mutu (SMM) menyangkut: Siklus Mutu, Auditor Internal, serta Daftar Dokumen yang harus ditinjau."
Setidaknya ada dua hal yang patut diperhatikan, kata Rektor. Tinjauan Input dan Tinjauan Output. "Tinjauan input terdiri dari; Kinerja proses dan kesesuaian produk (sasaran mutu), Hasil Audit Mutu Internal dan Eksternal, Penanganan keluhan pelanggan, Umpan balik stakeholder, Perubahan sistem manajemen mutu, Pengendalian tindakan perbaikan dan Pencegahan, Saran -saran perbaikan, dan Tindak lanjut hasil manajemen lalu. Sedangkan Tinjauan Output mencakup; Perbaikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu. Perbaikan pada produk yang berkaitan dengan persyaratan stakeholder, dikaitkan dengan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan."
Pada dasarnya, lanjut Rektor, RTM merupakan langkah lanjut dari Audit Mutu Internal (AMI) dalam merumuskan prioritas improvment yang akan dipilih. Pertimbangan atas setiap pilihan dibahas dalam RTM dengan memperhatikan setiap aspek yang relevan dari setiap unit yang bersangkutan, sehingga disepakati mana langkah-langkah improvement yang akan diambil.
Untuk itu, lewat kegiatan ini, Rektor mengajak seluruh civitas untuk sinergi dalam bekerja dengan semangat mutu. "Mari kita semua bersinergi, kerja dengan semangat mutu, perencanaan berbasis mutu, dan berbudaya mutu. Jadi, ada penekanan RTM kita pada kesempatan ini adalah, tiga poin penting yang nantinya akan kita rumuskan atau kita jadikan sebagai pedoman oleh seluruh unit dalam melaksanaan kegiatan proses belajar mengajar."
Terkait pelaksanaan RTM ini, Rektor menitipkan tiga hal penting yang harus diingat dan dilaksanakan oleh seluruh stakeholder dan ASN di lingkungan IAIN Ambon. Pertama, value atau nilai. Kedua tentang program dan sistem yang selaras, serta yang ketiga Budaya Mutu. Tiga hal ini harus dijadikan dasar oleh seluruh dosen hingga pegawai kependidikan di lingkungan IAIN Ambon dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara.
"Terkait dengan masalah nilai. Kalau kita di sini, bicara tentang nilai, bicara tentang kualitas. Bicara tentang baik dan buruk. Bicara tentang maju dan tidak maju. Kalau kita tidak punya semangat mutu, maka tentu seluruh perencanaan program kita tidak akan maju-maju. Alhasil, visi dan misi dari lembaga ini mau maju seperti apa, di atas kertas bagusnya seperti apa, tapi karena tidak punya semangat, tidak punya kompetisi nilai di situ, maka kita tidak akan mendapat tujuan akhir yang baik. Jadi, kalau sudah bicara nilai, maka semangat kita harus maksimal baik pribadi maupun ASN, yang semangat orientasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan dari kelembagaan ini. Bukan semangat untuk meraup keuntungan pribadi atau hal duniawi saja."
Dengan terbangunnya budaya mutu, maka hasil-hasil temuan yang dilakukan oleh LPM sebagai lembaga audit mutu internal dapat disikapi secara serius dengan logika mutu juga. "Sudah saatnya kita harus punya kasadaran otokritik, yaitu adanya sikap menerima masukan-masukan demi perbaikan dan pengembangan ke depan. Saya rasa sikap ini sudah mulai tumbuh. Ini modal penting suatu tindakan inovasi dan transformasi dengan sebaik-baiknya hingga akhir nanti," tutup Rektor.
Sebelumnya, Ketua LPM IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano dalam laporannya menjelaskan, RTM sedianya diadakan dalam setiap tahun lebih dari satu kali. Namun, karena masih terbatasnya fasilitas dan terkendal sumber daya manusia, sehingga RTM baru bisa dilakukan di akhir tahun. Sebelum pelaksanaan RTM ini, kegiatan diawali dengan monev dan audit internal di tingkat fakultas dan program studi. Ke depan, audit harus ditingkatkan ke seluruh unit, tidak hanya fakultas dan Prodi saja.
Selama ini, audit menurut Abidin, baru dilaksanakan sebatas audit dokumen, dan belum maksimal dilaksanakan. Kiranya, ke depan terus ditingkatkan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal untuk kemajuan IAIN Ambon, kata Abidin. (*)