Prodi PPI UIN AMSA Perkuat Literasi Politik Siswa SMAN 15 Ambon

HUMAS, --- Politik sejak dulu hingga kini menjadi alat penting di tengah kehidupan sosial masyarakat. Politik berperan menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa dan negara, bahkan dunia. Tak ayal, politik sudah mesti diajarkan kepada para siswa sejak dini, sehingga mereka tahu batasan dan arah dalam bersikap, terutama para siswa sekolah menengah atas.

Alasan inilah, yang menuntun Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri A.M. Sangadji Ambon menggelar Diskusi dengan tema "Literasi Politik dan Kesadaran Kewargaan", di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 15 Kota Ambon, pada Senin, 21 Oktober 2025.

Kegiatan diskusi yang melibatkan para guru dan 50 siswa Kelas XII ini, berlangsung menarik di tengah hiruk-pikuk politik yang merambah dunia digital saat ini.

Ketua Program Studi PPI, Dr. Asrul Pattimahu, MA, mengaku terpanggil untuk mendekati para siswa, guna memberikan penguatan kepada mereka tentang literasi politik, sekaligus menjadi bagian penting dari implementasi nilai tridharma perguruan tinggi.

"Kegiatan ini penting dilakukan, karena kita ingin masyarakat kita sadar tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik."

Menurut dia, pemilihan SMA Negeri 15 Ambon sebagai lokasi kegiatan, karena selain terdapat para guru yang berperan mendidik, juga para siswa SMA yang tengah disiapkan untuk menghadapi dunia pasca sekolah.

"Para siswa SMA sudah harus disiapkan untuk mengenal dunia pasca lulus. Mereka tidak boleh salah memilih. Apakah setelah SMA mau lanjut kuliah, ataukah memilih berkarir. Pilihan ini kadang bergantung pada ritme politik lingkungan sosialnya. Kami sebagai Prodi PPI memiliki tanggungjawab untuk melihat langsung kondisi ini, sehingga diskusi bersama para siswa dengan tema ini, kami anggap sangat cocok," urai Asrul.

Dikatakan lebih jauh, selain literasi politik, juga bagaimana pihaknya melihat Kesadaran Kewargaan di lingkungan pendidikan SMA. Maka sejalan dengan tagline UIN Ambon, "Cerdas, Berbudi dan Berdampak", pihaknya hadir untuk menguatkan nilai-nilai kewargaan kepada para siswa, agar sama-sama memiliki tanggungjawab untuk membangun tatanan kehidupan sosial yang berbudi dan berdampak kepada orang lain.

"Materi yang disampaikan mencakup kesadaran dan ketaatan terhadap hukum, serta pentingnya kesetaraan sebagai warga negara tanpa memandang suku, etnis, agama, dan latar belakang sosial lainnya. Tujuannya adalah agar siswa sejak dini sudah memiliki literasi yang kuat tentang politik, demokrasi, dan kesadaran sosial."

Hal penting dari kegiatan ini, akhir Asrul, untuk mendukung peningkatan akreditasi Program Studi PPI dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. "Kami berharap, setiap kegiatan yang dilaksanakan memiliki pendekatan nilai berbasis mutu untuk akreditasi."

Kegiatan ini menarik perhatian para siswa dan guru yang ikut dalam seminar. Hal ini dibuktikan dengan interaktif tanya jawab peserta dengan narasumber.

Asrul berharap, ke depan pihaknya tidak hanya melaksanakan kegiatan di sekolah, tapi seluruh instansi pemerintah termasuk lingkungan masyarakat, guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga hubungan sosial di tengah derasnya arus politik berbangsa dan bernegara.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat ini menghadirkan para dosen di Prodi PPI sebagai narasumber. (*)